Lewati navigasi

Hidup kadangkala terasa kosong, tak ada tempat untuk berpijak ataupun bercerita, kecuali sebuah keheningan yang bisa menjadi tempat untuk memaknai akan artinya hidup dan perjalanan itu. Hidup layaknya warna warni yang menghiasi rangkaian cerita dan perjalanan hidup diiringi sang waktu yang terus berjalan tanpa terbendung dan terhenti. Begitu banyak cerita dan warna-warni yang terekam dalam diri setiap manusia baik itu rekaman yang menyakitkan, menyenangkan, baik, buruk, indah, suram, pahit, manis, dan semua itu menjadi sebuah kenangan yang selalu tertanam di dalam otak masing-masing manusia.

Banyak peristiwa yang hadir, datang dan pergi dalam kehidupan kita, yang disengaja ataupun tak disengaja, semua itu tak ada yang kebetulan, tetapi semua itu adalah bagian dari maharencanaNya bagi kita untuk dibentuk menjadi seseorang yang lebih baik, dari waktu ke waktu. Susah dan begitu sulit untuk mendeskripsikan apa yang terjadi saat itu, pada saat itu, ketika kita mengalami sesuatu hal, baik atau buruk. Kejadian-kejadian yang datang pada diri kita membuat kita bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi? bagaimana hal seperti ini dapat terjadi? kenapa terjebak dalam situasi seperti ini? dan akhirnya akan timbul pertanyaan, apa maksud dari semua ini? Ya, kadang terasa semuanya terjadi diluar kehendak kita dan membuat kita bertanya-tanya akan arti semua hal yang terjadi pada diri kita.

Tak ada yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti itu, kecuali sang waktu itu sendiri yang akan membuat kita tersadar akan arti dari semua pertanyaan-pertanyaan itu, tergantung bagaimana menyikapi semua hal itu, karena setiap manusia diijinkan olehNya untuk mengalami kejadian-kejadian ataupun hal-hal yang berbeda-beda menurut kehendakNya, setiap manusia mempunyai ceritanya sendiri-sendiri. Bersyukur atas semua yang terjadi dalam hidup kita, baik atau buruk, semua itu adalah pembentukan kita sebagai manusia yang makin dewasa dan semakin lama semakin menjadi tua, sampai akhirnya kita mati. Tak ada kata berhenti untuk selalu belajar dan bersyukur atas apa yang terjadi dalam hidup yang terus berjalan. Hidup adalah proses pembelajaran tanpa henti sampai kita menghembuskan nafas terakhir. Selalu ada harapan dalam hidup, selalu belajar, selalu berusaha, selalu bersyukur atas semua yang terjadi,

 

dan selalu akan ada harapan baru di tahun yang baru ini…

Perempuan itu telah lama menghilang, tak pernah terlihat lagi oleh lelaki itu, akhirnya memunculkan parasnya, wujudnya, keelokannya, di depan mata lelaki itu dan lelaki itupun sangat kagum oleh sinar kecantikan dan keanggunannya dalam balutan baju bernuansa putih.

Perempuan itu memang terlalu misterius bagi lelaki itu dan lelaki itu hanya bisa berdecak kagum atas apa yang dia rasakan saat itu, ketika hatinya terasa tersentuh kembali atas keindahan perempuan itu dan satu hal yang membuat lelaki itu merasa takjub adalah sebuah kesempatan untuk bisa bertemu dan melihat sosok perempuan itu yang sudah lama tak bisa terlihat oleh lelaki itu.

Sebuah perbincangan yang telah lama dirindukan dan semuanya mengalir dengan apa adanya, tertawa lepas, menemani dan menembus malam yang begitu dingin. Sebuah waktu yang begitu lama tak pernah tercipta kembali sampai saat itu.

Dan akhirnya perlahan-lahan perempuan itu mulai meredupkan sinarnya dan berjalan menjauh dari tempat itu, kembali melangkah ke tempat yang perempuan itu diami selama ini, sebuah tempat yang begitu misterius bagi lelaki itu, yang tak pernah bisa tertembus oleh waktu dan ruang, dan lelaki itu pun melepas kepergian perempuan itu, dengan kebahagiaan dan penuh ucapan syukur atas pertemuan itu.

 

dan lelaki itu tersenyum tanpa berharap akan kehadiran perempuan itu kembali…

presiden guyonan

presiden guyonan

 

Judul : Presiden Guyonan

Penulis : Butet Kartaredjasa

Penerbit : Kitab Sarimin, Yogyakarta

285 Halaman, Cetakan Pertama, November 2008

 

Sebuah buku yang mengangkat berbagai kritisi sosial, celotehan ataupun sindiran khas ala Butet Kartaredjasa yang ditulis dengan sangat “njawani” dan lucu banget. Dengan tokoh Mas Celathu yang suka celetak celetuk sana sini, Mas Celathu membidik masalah-masalah budaya, politik, ekonomi, penguasa dan masalah-masalah sosial yang terjadi di sekitar kita yang disajikan ke dalam 54 kolom yang diawali dengan kolom “Namanya Mas Celathu” hingga “Pasal Lalai”. Banyak hal yang bisa kita ambil dari berbagai sindiran dan celetukan Mas Celathu ini seperti toleransi, kepedulian sosial, kerendahhatian, dan kehidupan yang tanpa kekerasan. Buku ini disajikan secara apik dibumbui oleh ilustrasi-ilustrasi karya kartunis senior Dwi Koen yang makin menambah nilai kelucuan buku ini dan tanpa sadar memaksa kita untuk berjumpa dengan idiom-idiom ataupun kata-kata yang “njawani” banget dan enak banget dalam penempatannya, tetapi jangan takut apalagi sampai jengkel bagi mereka yang masih awam dan tidak paham dengan istilah-istilah jawa karena sebuah kamus mini telah disiapkan dan dituliskan pada akhir halaman buku. Buku yang sangat menghibur, sarat kritik sosial, membuat kita lebih peka atas keadaan sekitar yang terjadi, dan pastinya membuat kita tersenyum-senyum sendiri ketika kita membacanya. Selamat ber-guyonan-ria dengan Mas Celathu!

 

Judul : Sicko

Format : DVD

Durasi : 123 menit

Sutradara : Michael Moore

Tahun : 2007

 

Film ini bukan tergolong film baru karena sudah dirilis pada tahun 2007 dan setelah tersimpan begitu lama di kamar, akhirnya saya bisa juga berkesempatan untuk menontonnya. Setelah film Fahrenheit 9/11-nya yang kontroversial, Michael Moore menulis, membuat dan memproduksi film berikutnya berjudul “Sicko” yang mengupas serta menceritakan tentang 250 juta orang Amerika yang menghadapi kesulitan dalam mendapatkan asuransi kesehatan bagi diri mereka sendiri ketika mereka mengalami penyakit-penyakit ataupun kecelakaan. Mereka menghadapi banyak masalah dan ganjalan ketika mereka ingin mengklaim asuransi kesehatan mereka karena mereka diserang oleh penyakit serius seperti kanker, tumor ataupun operasi penyambungan bagian tubuh. Film ini menyuguhkan sebuah pesan dan kritik yang luar biasa bagi Amerika ataupun negara-negara lain yang masih mempunyai masalah dengan jaminan kesehatan untuk warga negaranya. Berbagai sudut pandang dimunculkan di film ini mulai dari “korban-korban” penolakan asuransi kesehatan, dokter-dokter yang mempunyai perasaan bersalah atau “dosa” ketika hati nurani mereka berteriak tetapi mereka tidak berdaya harus mengikuti sistem yang diberlakukan oleh perusahaan asuransi. Konspirasi politik negara yang mengakibatkan permasalahan asuransi kesehatan ini pun dimunculkan oleh Moore, sebuah pengungkapan fakta yang begitu berani dan cerdas. Bahkan Moore pun dibuat terheran-heran ketika Moore mengunjungi beberapa negara lain seperti Canada, Inggris, Perancis ataupun Cuba yang notabene sebuah negara “menakutkan” tetapi negara-negara itu mempunyai jaminan kesehatan dan pengobatan gratis bagi warganya. Moore pun semakin bertanya-tanya, bagaimana bisa rumah sakit di negara-negara ini bisa memberikan fasilitas pengobatan, operasi gratis bagi warganya? darimana gaji dokter-dokter tersebut? bagaimana bisa dokter-dokter itu mempunyai rumah mewah dan mobil mewah di garasi mereka? Anda akan merasa terharu, tersentuh, bertanya-tanya dan tersenyum sendiri melihatnya karena keberhasilan Moore dalam menampilkan, mengupas dan “menelanjangi” fakta, sejarah dan kebenaran yang ada dalam film ini.

 

rectoverso

rectoverso

 

Format : Buku

Judul : Rectoverso

Pengarang : Dee / Dewi Lestari

Penerbit : Goodfaith Production

Tahun : 2008

 

 

Membaca buku ini kita seperti dibimbing perlahan-lahan masuk ke dalam berbagai imajinasi kisah cerita seorang Dewi Lestari. Bahasa, prosa dan kalimat-kalimat yang sederhana namun begitu cerdas membuat kita seolah terus menikmati detik demi detik, kejadian demi kejadian, kata demi kata yang membuat emosi kita terhanyut ke dalam 11 kisah yang disajikan oleh sang penulis. Buku ini diawali dengan kisah yang berjudul “curhat buat sahabat”, kemudian diikuti oleh cerita yang berjudul “malaikat juga tahu”, serta kisah “selamat ulang tahun” yang menjadi salah satu judul favorit saya, cerita yang begitu pendek tetapi sangat hebat cara penuturan dan penulisannya. Ada beberapa cerita-cerita yang menjadi favorit saya seperti “aku ada”, “cicak di dinding”, firasat” dan “peluk” yang bercerita tentang pergulatan batin antara sepasang kekasih, ketika sang wanita sudah berada pada titik dimana dia merasakan tidak ada lagi “aliran” cinta dalam hubungan mereka. Begitu menguras emosi dan imajinasi, ditambah lagi dengan gambar-gambar, foto dan visual yang diselipkan dalam kisah-kisah tersebut sehingga menjadi sebuah ramuan yang begitu hebat dan imajinatif. Rectoverso ini adalah sebuah karya yang unik dan pertama di Indonesia yang menggabungkan antara dunia penerbitan dan musik, antara cerita dan lagu, menurut Dee, “Rectoverso adalah pengistilahan untuk dua citra yang seolah terpisah tapi sesungguhnya satu kesatuan”.

Selamat membaca, menyelami dan rasakan keindahan Rectoverso…

 

 

Aku tahu lidahmu masih terasa kelu untuk berucap sesuatu

Ingin kutapakkan langkah-langkah kakiku

ke dalam mimpimu

Supaya kau tahu

bahwa aku sangat merindukanmu…

 

 

 

Ketika langkah terpasung waktu yang terlalu berat untuk diretakkan

Ketika impian-impian terbelenggu oleh terjal liku cadasnya perjalanan

Ketika diam masih enggan untuk memberi setitik jawaban

Berjalan dan terus berjalan lagi untuk mencari secercah ruang melepas lelah

Begitu jauh makna yang akan terungkap

Berharap dan terus berharap melewati detik demi detik yang terus berputar

Beri aku umur untuk bisa bertemu dengan keindahan makna dari semua ini…

 

...jakarta oh jakarta...

...jakarta oh jakarta...

 …akhirnya merasakan juga hidup dijakarta…suasana baru yang mengasyikkan…teman-teman baru…pemandangan baru..gedung-gedung tinggi…tapi kalo dah macet bener-bener ga nahaann… ( ya iya lahh…dasar wong ndeso…)

Sebuah pemandangan yang tidak asing di mata saat kita berada di jalan raya..
ketika pandangan kita terampas oleh bombandir-bombandir iklan provider seluler
yang superbanyak dan superbesar berlomba-lomba menawarkan harga yang (katanya) lebih murah dari provider lainnya..
mmm..kira-kira kapan ya rakyat indonesia benar-benar bisa bertelepon-ria kemana saja
dengan tarif yang lebih dari murah alias gratis..??

tak ada yang berubah
tak ada yang berbeda
hanya sebuah kilauan sinar matahari pagi
yang sinarnya begitu kuat menusuk kedua pelupuk mataku
ketika aku terbangun di pagi hari
ketika gelap dan mendung telah tergantikan oleh terang
ketika merdunya suara kicauan burung-burung menyambut cerahnya pagi
yang siap menggantikan ilusi-ilusi mimpi
menjadi sebuah api energi..

thx God..U always give me a strength to realize my dreams..